Jenis psikotropika yang menimbulkan kerusakan pada saraf mata yaitu amfetamin dan metamfetamin (sabu-sabu), kokain, LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan halusinogen lainnya, heroin dan opioid lainnya, alkohol dan benzodiazepin (xanax, valium, dll). Semua jenis psikotropika bisa menimbulkan Kerusakan Saraf mata yang parah.
Apa itu Psikotropika?
Psikotropika adalah zat atau obat yang memengaruhi fungsi sistem saraf pusat, mengubah aktivitas mental, suasana hati, dan perilaku seseorang. Beberapa jenis psikotropika dapat menimbulkan efek samping yang serius, termasuk kerusakan pada saraf mata. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, kebutaan sementara, atau bahkan permanen jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi.
Artikel ini akan membahas jenis-jenis psikotropika yang dapat merusak saraf mata, mekanisme kerusakannya, serta dampaknya terhadap kesehatan visual.
Jenis Psikotropika yang Menimbulkan Kerusakan pada Saraf Mata
1. Amfetamin dan Metamfetamin (Sabu-Sabu)
Bagaimana Amfetamin dan Metamfetamin Merusak Saraf Mata?
Amfetamin dan metamfetamin adalah stimulan kuat yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan:
- Vasokonstriksi ekstrem (penyempitan pembuluh darah) yang mengurangi aliran darah ke saraf optik.
- Peningkatan tekanan darah yang dapat menyebabkan perdarahan di retina.
- Neurotoksisitas langsung, yang merusak neuron termasuk saraf optik.
Dampak pada Mata:
- Neuropati optik toksik, yang dapat menyebabkan kebutaan sebagian atau permanen.
- Diplopia (penglihatan ganda) akibat gangguan koordinasi otot mata.
- Halusinasi visual, terutama pada pengguna dosis tinggi.
- Mata kering dan iritasi, karena penurunan produksi air mata.
2. Kokain
Bagaimana Kokain Merusak Saraf Mata?
Kokain adalah stimulan yang sangat adiktif dan memiliki efek vasokonstriktor kuat, yang dapat menyebabkan:
- Iskemia saraf optik akibat kurangnya suplai darah ke mata.
- Peningkatan tekanan intraokular, yang dapat memicu glaukoma.
- Perdarahan retina akibat tekanan darah tinggi mendadak.
Dampak pada Mata:
Penyempitan pupil (miosis) atau pelebaran pupil (midriasis) yang tidak normal.
Glaukoma akut, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan mendadak.
Kebutaan permanen, jika suplai darah ke saraf optik terganggu secara total.
3. LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan Halusinogen Lainnya

Bagaimana LSD Merusak Saraf Mata?
LSD dan halusinogen lainnya seperti psilosibin (jamur ajaib) dan DMT memengaruhi neurotransmitter serotonin, yang memiliki peran dalam fungsi visual. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan:
- Distorsi visual permanen, termasuk Hallucinogen Persisting Perception Disorder (HPPD).
- Gangguan transmisi saraf pada retina dan korteks visual yang menyebabkan penglihatan berkabut atau berbintik.
- Disfungsi pupil, menyebabkan ketidakseimbangan dalam respons terhadap cahaya.
Dampak pada Mata:
- Halusinasi visual berkepanjangan (HPPD).
- Fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya tinggi).
- Gangguan pengenalan warna dan persepsi bentuk.
4. Heroin dan Opioid Lainnya
Bagaimana Heroin Merusak Saraf Mata?
Heroin dan opioid lainnya seperti morfin dan fentanil menekan sistem saraf pusat, yang menyebabkan:
- Hipoksia (kekurangan oksigen), yang dapat merusak saraf optik.
- Disfungsi pupil, membuat mata sulit menyesuaikan diri dengan cahaya.
- Penurunan tekanan darah ekstrem, menyebabkan kurangnya suplai darah ke retina.
Dampak pada Mata:
- Miosis ekstrem (pupil sangat kecil) yang mengganggu penglihatan dalam kondisi redup.
- Retinopati opioid, yang dapat menyebabkan kebutaan permanen.
- Perubahan warna penglihatan, karena gangguan neurotransmitter di otak.
5. Alkohol sebagai Psikotropika Depresan
Bagaimana Alkohol Merusak Saraf Mata?
Alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan neuropati optik alkoholik, yaitu kerusakan pada saraf optik akibat efek toksik alkohol dan defisiensi vitamin B1 (tiamin).
Dampak pada Mata:
- Penglihatan kabur atau buram.
- Kesulitan melihat warna (dischromatopsia), terutama warna merah dan hijau.
- Kebutaan permanen pada pengguna alkohol kronis.
6. Benzodiazepin (Xanax, Valium, dll.)
Bagaimana Benzodiazepin Merusak Saraf Mata?
Obat penenang ini menekan aktivitas sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan:
- Penurunan koordinasi mata, menyebabkan penglihatan ganda.
- Gangguan refleks pupil, membuat mata sulit menyesuaikan cahaya.
- Peningkatan risiko glaukoma sudut tertutup.
Dampak pada Mata:
- Penglihatan kabur atau berkabut.
- Gangguan keseimbangan mata, menyebabkan mual saat melihat objek bergerak.
Itulah jenis psikotropika yang menimbulkan kerusakan pada saraf mata. Banyak jenis psikotropika termasuk amfetamin, kokain, heroin, LSD, alkohol, dan benzodiazepin dapat menyebabkan kerusakan pada saraf mata melalui berbagai mekanisme seperti penyempitan pembuluh darah, hipoksia, dan gangguan neurotransmitter. Efek sampingnya bisa berkisar dari penglihatan buram sementara hingga kebutaan permanen.