Dalam usahanya untuk membentuk akhlak santri, pesantren memasukkan pelajaran tentang etika dan tata cara menuntut ilmu ke dalam kurikulumnya termasuk di dalamnya terdapat adab terhadap guru. Langkah ini diambil agar para santri dapat memahami akhlak yang terpuji dan cara yang benar dalam mengejar ilmu pengetahuan, sehingga ilmu yang mereka peroleh dapat bermanfaat saat mereka berbakti kepada masyarakat.
Tidak seperti era sekarang dimana situs pendidikan bertebaran seperti ididenpasar.id, dahulu sampai sekarang pelajaran akhlak di pesantren tidak pernah lekang oleh zaman ang mencakup berbagai kitab yang digunakan sebagai sumber pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah al-Akhlâq lil Banîn karya Syekh Umar bin Ahmad Baraja, Adabul ‘Âlim wal Muta‘allim karya Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, Bidâyatul Hidâyah karya Imam al-Ghazali, dan kitab yang sangat terkenal di setiap pesantren, yaitu Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum karya Imam al-Zarnûji.
Kitab Rujukan
Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum adalah salah satu kitab yang memberikan panduan praktis dalam belajar. Penulisnya adalah Burhânuddîn Ibrâhim al-Zarnûji al-Hanafi, yang berasal dari kota terkenal dekat sungai Oxus, Turki. Dari namanya yang mengandung “al-Hanafi”, kita tahu bahwa dia bermazhab Hanafi. Meskipun tanggal kelahiran dan kematian Imam al-Zarnûji masih diperdebatkan oleh para ahli sejarah Islam, kitabnya tetap menjadi sumber utama dalam pembelajaran akhlak di pesantren. Imam al-Zarnuji menjelaskan metode belajar dalam kitabnya dengan merinci banyak hal diantaranya:
Hakikat Ilmu dan Keutamaannya
Imam al-Zarnuji membahas kewajiban menuntut ilmu, menggarisbawahi bahwa tidak semua ilmu harus dipelajari, namun ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu agama (ilmul hal). Beliau juga mengutip keutamaan menuntut ilmu dengan memberi analogi antara Nabi Adam AS dan para malaikat.
Niat Ketika Belajar
Imam Zarnuji menekankan pentingnya niat saat menuntut ilmu, mengutip sabda Nabi tentang pentingnya niat dalam amal.Memilih ilmu, guru, dan teman, serta keteguhan dalam menuntut ilmu: Imam al-Zarnuji memberi nasihat kepada pelajar untuk memilih ilmu, guru, dan teman dengan bijak. Beliau menyarankan agar ilmu yang dibutuhkan dalam urusan agama didahulukan, dan kemudian ilmu yang berguna di masa depan dipelajari.
Demikianlah, Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum tidak hanya menjadi panduan praktis dalam menuntut ilmu, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai etika dan akhlak yang sangat penting bagi perkembangan santri di pesantren.