Berikut ini sejarah kari Jepang yang wajib diketahui. Kari Jepang, atau yang dikenal sebagai kare (カレー), adalah salah satu hidangan paling populer di Jepang. Kari Jepang dan Kari Indonesia memiliki perbedaan. Kari Jepang memiliki cita rasa yang khas, berbeda dari kari India atau Asia Tenggara. Meski berasal dari India, kari di Jepang telah mengalami adaptasi sesuai selera lokal dan berkembang menjadi bagian penting dalam budaya kuliner Jepang.
1. Asal-Usul: Dari India ke Jepang melalui Inggris
Kari pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada periode Meiji (1868–1912). Namun, kari tidak masuk langsung dari India, melainkan melalui Kerajaan Inggris. Pada masa itu, India merupakan bagian dari koloni Inggris, dan kari menjadi hidangan yang umum dikonsumsi di Angkatan Laut dan masyarakat Inggris.
Ketika Jepang membuka diri terhadap dunia luar setelah kebijakan isolasi panjang selama periode Edo, mereka mulai mengadopsi berbagai pengaruh asing, termasuk kuliner. Para pelaut dan pedagang Inggris membawa resep kari sebagai bagian dari pengaruh budaya Barat. Kari awalnya dianggap sebagai makanan mewah dan eksotis, hanya dinikmati oleh kalangan militer dan kelas atas di Jepang.
2. Peran Militer dalam Penyebaran Kari
Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang memainkan peran penting dalam mempopulerkan kari. Pada akhir abad ke-19, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (JMSDF) mulai menyajikan kari sebagai bagian dari menu rutin untuk mencegah penyakit kudis akibat kekurangan vitamin C di kalangan pelaut.
Tradisi ini bertahan hingga hari ini, di mana setiap hari Jumat dikenal sebagai “Kari Jumat” di Angkatan Laut Jepang. Mereka percaya bahwa menyantap kari setiap Jumat membantu menjaga kesehatan dan memberi semangat bagi para pelaut selama bertugas di laut.
3. Adaptasi dan Transformasi Kari di Jepang
Seiring berjalannya waktu, kari di Jepang mengalami modifikasi sesuai dengan bahan dan selera lokal. Perbedaan utama antara kari India dan kari Jepang terletak pada rasa dan teksturnya:
- Tekstur Kari Jepang lebih kental karena menggunakan roux (campuran tepung dan lemak) sebagai pengental.
- Rasa Kari Jepang cenderung lebih manis, gurih, dan ringan dibandingkan kari India yang memiliki profil rasa pedas dan kompleks.
- Bahan Utama kari Jepang sering menggunakan daging sapi, ayam, atau babi, serta sayuran seperti kentang, wortel, dan bawang bombay.
Kari di Jepang juga disesuaikan agar mudah dimasak di rumah. Pada tahun 1950-an, roux kari instan mulai diproduksi secara massal dalam bentuk blok padat atau bubuk. Inovasi ini memudahkan masyarakat memasak kari tanpa perlu meracik bumbu dari nol.
4. Variasi Kari Jepang
Sejak populer di kalangan masyarakat, kari di Jepang berkembang dalam berbagai bentuk dan variasi, di antaranya:
- Kare Raisu (カレーライス): Kari disajikan di atas nasi putih, merupakan bentuk kari paling umum di Jepang.
- Kare Udon (カレーうどん): Kari kental yang disajikan sebagai kuah untuk mie udon.
- Kare Pan (カレーパン): Roti goreng berisi kari yang berbentuk seperti roti isi.
- Katsu Kare (カツカレー): Kare yang disajikan dengan nasi dan potongan tonkatsu (irisan daging babi goreng tepung).
5. Kari Jepang di Dunia Modern
Saat ini, kari Jepang menjadi makanan rumahan yang sangat digemari di seluruh negeri. Merek-merek kari instan seperti Golden Curry, Vermont Curry, dan Java Curry tersedia di berbagai supermarket di dalam dan luar Jepang.
Restoran khusus kari Jepang juga menjamur, baik di dalam negeri maupun internasional. Salah satu restoran kari Jepang yang terkenal di dunia adalah Coco Ichibanya, yang memiliki cabang di berbagai negara.
Itulah sejarah kari Jepang yang wajib diketahui. Sejarah kari Jepang menunjukkan bagaimana sebuah hidangan bisa berkembang dari pengaruh asing menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner nasional. Meskipun asal-usulnya dari India, kari di Jepang telah bertransformasi dengan cita rasa dan bentuk yang khas. Berkat inovasi seperti kari instan dan beragam variasi penyajian, kari Jepang terus menjadi favorit di meja makan masyarakat Jepang hingga saat ini.