Interpretasi seni batu prasejarah dan makna budaya penting dipahami. Banyak situs batu kuno yang menjadi benda cagar budaya dan bisa dipelajari, salah satu contohnya Situs Batu Bale yang berlokasi di Kabupaten Demak. Peninggalan purbakala masih belum banyak diketahui bahkan untuk warga Demak itu sendiri. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya pelestarian budaya. Dengan mempelajari setiap detail dan simbol yang terdapat di situs batu kuno, kamu bisa memahami bagaimana manuasia terdahualu hidup, berpikir dan merasakan. Berikut ini sejarah dan rute lokasi yang wajib diketahui.
Sejarah Situs Batu Bale
Situs batu bale adalah salah satu peninggalan purbakala zaman megalitikum. Apa itu zaman megalitikum? Zaman megalitikum adalah zaman batu yang masih menggunakan bahan dasar batu dengan ukuran besar tanpa adanya seni ukir. Kenapa tidak ada seni ukir? Karena di zaman megalitikum belum mengenal seni ukir atau pahat.
Situs ini pertama kali ditemukan di area persawahan warga pada tahun 1980-an oleh Katmo. Tepatnya di jalan Pucang Argo Utara kelurahan Batursari kecamatan Mranggen kabupaten Demak. Jika datang kesini, kamu akan merasa sejuk dan melihat 2 pohon beringan yang besar. Ukuran situs Bale terdiri 3 batuan besar termasuk 1 batuan besar yang memiliki bentuk lebar dan rata.
Sejarah situs batu ini sebenarnya tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa sumber yang menyebutkan situs batu bale adalah tempat beribadah pada zaman Hindu. Tentu bukan tanpa alasan, hal ini didasarkan dari batu yang memiliki bentuk seperti candi dan terdapat wajah manusia. Selain itu, ada hasil penelitian purbakala yang bertempat di Klaten, dikatakan bahwa situs batu bale telah ada sekitar tahun 1818.
Berdasarkan cerita yang berkembang, situs batu bale diambil dari kata “bale” yang menyerupai ambena atau tempat tidur. Konon saat zaman perwalian, situs batu ini dijadikan sebagai tempat persinggahan dan peristirahatan Sunan Kalijaga saat ini ingin melakukan perjalanan dari Goa Kreo Ke Demak. Batu ini juga dijadikan untuk menemukan arah kiblat.
Bagaimana Kondisi Situs Batu Bale Sekarang?

Kondisi situs Batu Bale saat ini tertutupi oleh alang alang rumput. Bisa dibilang kondisinya tidak terawat dan terabaikan. Faktor penyebabnya karena keterbatasan biaya yang membuat situs tidak bisa dipugar dan diangkat. Padahal potensi situs menjadi tempat wisata edukasi di Demak sangat tinggi. Harapan satu-satunya di tangan pemerintah kabupaten Demak untuk melestarikan dan mengenalkan situs Batu Bale kepada masyarakat luar.
Ada banyak keuntungan jika potensi situs Batu Bale dimaksimalkan, salah satunya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Mulai dari adanya lapangan kerja yang tercipta, meningkatkan pendapatan masyarakat , mempromosikan perdamaian dan pemahaman antar budaya serta mendorong pelestarian warisan alam dan budaya.
Cara Melestarikan Wisata Sejarah
1. Menjaga Bentuk Asli
Untuk menjaga nilai sejarah, jangan pernah mengubah bentuk aslinya. Cukup lakukan pembersihan dan renovasi yang tidak merusak atau mengubah bentuk. Dengan begitu, situs sejarah tetap terjaga dan lestari.
2. Menjaga Kebersihan
Sebagai pemilik, pengunjung, pemerhati sejarah dan lain sebagainya wajib menjaga kebersihan situs sejarah. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah yang berserakan dan sebisa mungkin tidak membawa makanan atau sampah di dalam situs sejarah.
3. Tidak Melakukan Vandalisme
Masih berhubungan dengan poin pertama, jangan pernah merubah bentuk asli situs sejarah. Salah satu tidak melakukan vandalisme atau corat coret di situs sejarah. Selain merusak nilai sejarah, vandalisme juga merusak estetika situs sejarah.
4. Taati Tata Tertib yang Berlaku
Tempat wisata sejarah biasanya memiliki tata tertib yang harus ditaati. Tata tertib ini menyesuaikan dengan budaya dan tradisi daerah masing-masing. Ada baiknya untuk menjaga perilaku dan adab saat berkunjung di berbagai daerah.
5. Mengajak Masyarakat Peduli
Tidak semua masyarakat mengetahui situs sejarah dan bagaimana cara menjaganya. Kamu bisa memberikan edukasi ke masyarakat sekitar untuk menjaga situs sejarah dan tips memaksimalkan agar bisa mendatangkan keuntungan untuk masyarakat sekitar.
6. Menyelenggarakan Acara
Untuk menarik perhatian masyarakat, menyelenggarakan acara menjadi solusi yang tepat. Kamu bisa mengisi acara tersebut dengan sosialiasi menjaga situs sejarah dikombinasikan dengan game-game yang seru dan menyenangkan.
7. Bantu Promosi
Tidak semua tempat situs sejarah memiliki tim untuk promosi karena keterbatasan alat dan SDM. Oleh karena itu, kamu bisa bantu promosi di media sosial seperti TikTok, Instagram, Youtube, Facebook dan lain sebagainya.
Itulah sejarah situs batu bale dan rute lokasi yang bisa kamu kunjungi. Semoga bermanfaat!